STRATEGI KOLABORATIF PENCEGAHAN BUNUH DIRI: SOSIALISASI DAN INTERVENSI KONSELING DI KOTA BATAM
Keywords:
Bunuh diri, Sosialisasi, Edukasi bunuh diriAbstract
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai upaya pencegahan kasus bunuh diri di kota Batam yang saat ini sangat mengkhawatirkan dengan tingkat kasus yang tinggi. Kasus bunuh diri merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus, Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat dari program studi bimbingan dan konseling Universitas Riau Kepulauan melakukan program sosialisasi, edukasi dan pemberian layanan konseling bagi masyarakat kota Batam. Program ini difokuskan pada penyebaran informasi, peningkatan kesadaran, dan pemberian dukungan psikologis bagi individu yang rentan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi membangun kolaborasi dan koordinasi melalui kerjasama dengan pihak yang berwenang yaitu kepolisian, sosialisasi dan edukasi pencegahan bunuh diri melalui media baik offline maupun online, serta penyelenggaraan pelayanan konseling bagi masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa : (1) terjalinnya kerjasama antara program studi bimbingan dan konseling Universitas Riau Kepulauan dengan Kepolisian pulau Galang dan kecamatan batuaji (2) sosialisasi melalui media berupa spanduk yang dipasang sepanjang jembatan barelang dan edukasi melalui media sosial kepolisian dan program studi bimbingan dan konseling Universitas Riau Kepulauan berupa motivasi untuk meningkatkan kesadaran diri sebagai individu yang berharga, (3) pelaksanaan pelayanan konseling terhadap individu yang rentan, tercatat sudah 20 orang yang mendapatkan pelayanan konseling secara tatap muka dan 10 orang secara online. Program pengabdian berupa kolaborasi, sosialisasi, edukasi, dan pelayanan konseling merupakan pendekatan penting yang dapat mengurangi risiko bunuh diri di masyarakat Kota Batam. Implementasi program yang berkelanjutan, melibatkan berbagai elemen masyarakat, serta dukungan pemerintah dan organisasi terkait diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan dampak positif dari upaya ini.
References
Arlinta, D. (2024, February 28). Sebanyak 869,10 Persen Kasus Bunuh Diri di Indonesia Tidak Terlaporkan. kompas. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/02/28/sebanyak-86910-persen-kasus-bunuh-diri-di-indonesia-tidak-terlaporkan-mayoritas-kasus-terjadi-di-pedesaan
Jowan, J. (2024). Peningkatan Kasus Bunuh Diri Di Batam: Analisis Faktor Penyebab Dan Strategi Pencegahan. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Sosial Dan Teknologi (SNISTEK), 6, 179–185.
Kassahun, G. T., Addis, F., Mossie, T. B., Belete, H., & Munie, B. M. (2024). Suicidal behavior and associated factors among holy water users at Northwest, Ethiopia, 2023: An institution based cross-sectional study. Frontiers in Psychiatry, 15. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2024.1398363
Pirkis, J., Dandona, R., Silverman, M., Khan, M., & Hawton, K. (2024). Preventing suicide: A public health approach to a global problem. The Lancet Public Health, 9(10), e787–e795. https://doi.org/10.1016/S2468-2667(24)00149-X
RAFLES HAMONANGAN, S., Siti, A., & Rahma, S. (2023). PERSEPSI BUNUH DIRI PADA KALANGAN USIA MUDA DI KECAMATAN SEI BEDUK KOTA BATAM [Masters, Universitas Maritim Raja Ali Haji]. http://lib.umrah.ac.id/
Tepe, Ç. Ş., & Eker, F. (2024). Content analysis of suicide prevention web pages from perspective of preventive psychiatric approaches. Current Psychology, 43(3), 2453–2460. https://doi.org/10.1007/s12144-023-04496-2
